MUSYAWARAH MUFAKAT RASULAN KALURAHAN PAMPANG (seni Budaya)

kalurahanpampang 01 Juli 2022 14:10:50 WIB

Kalurahan Pampang,   Dua Dusun Kedungdowo Kulon dan Wetan  memulai musyawarah untuk mufakat dalam menghadapi rasulan/ tasyakuran pada bulan juli 2022, yang Pelaksanaanya nanti tepatnya pada hari Rabu Wage dalam hitungan Sasi Jawa Wulan Besar Tahun 1955. Musayawarah ini sudah di tunggu warga yang sebelumnya sudah musyawarah pada tingkat Dusun dengan tokoh –tokoh Masyarakat dan juga RT dan RW, lalu puncak Musyawarah di bawa ke tingkat Desa dengan dua Padukuhan untuk mencapai mufakat. Adat Rasulan atau Tasyakuran ini memang sudah menjadi tradisi adat Budaya Dua Padukuhan tiap wulan Besar Rebo Wage, Musayawarah yang membahas tentang kesepakatan pembentukan panitia Rasulan,  dan  ini adalah wujud solidaritas sosial sebagai ciri khas dalam Komunitas Pedesaan, Rasulan adalah bagian dari bergotong royong yang dalam musyawarah ini mencapai kata mufakat lebih terorganisir, harapanya seperti tahun sebelumnya yaitu jadwal dan pembagian tugas yang jelas.

Musyawarah mufakat ini menjadi harapan warga pada tahun ini, dimana dua tahun yang lalu terakhir pelaksanaan rasulan adalah tahun 2019, dua tahun kita sedang menghadapi Pandemi Covid-19 yang hebat, Alhamdulillah pada tahun ini warga bisa melaksanakan adat Rasulan lagi,  antusias warga sangat besar untuk sama-sama mengangkat kegiatan adat seni budaya ini, diawali dengan Tarub ( menghias balai desa) lalu pada Hari H nanti dimulai dari pagi di laksanakan Kepungan dan do’a,  pada  puncaknya adalah pentas seni wayang kulit semalam suntuk dan hiburan campur sari. Semua tentu menjadi adat yang turun temurun, dalam pelaksanaanya adalah  bergotong royong.  Gotong-royong adalah sebuah  tradisi yang sudah menjadi praktek sosial hidup di Masyarakat Gunungkidul Jogjakarta, tatanan nilai tolong menolong dalam kehidupan bertetangga dan berkomunitas, tata nilai tersebut di wujudkan dalam bentuk kegiatan Rasulan atau Tasyakuran, kegiatan ini sangat bermanfaat dalam memberikan edukasi tentang gotong royong pada anak muda sebagai generasi penerus di Desa Pampang nanti, misalnya dalam segi pengeluaran biaya tiap warga cukup dengan mengeluarkan kas masing-masing RT, dari segi beban tentu sudah sangat membantu tiap warga, Persaudaraan dan kebersamaan sesama  warga akan seamakin erat dari berbagai kelas sosial, Ketentraman dan kedamaian akan diperoleh jika antar warga saling peduli dan saling membantu di praktekkan dalam tarub hingga selesai rasulan.

Semangat bergotong royong juga di gelorakan agar tidak hilang tergerus oleh zaman yang semakin menggeser tata nilai budaya masyarakat Jogjakarta, Slogan “SEGORO AMARTO” oleh kota Jogjakarta menjadi “Semangat Gotong-royong Agawe Majune Ngayogyakarta”  Bersih Desa merti dusun dan Desa untuk membersihkan dan menjaga keindahan dusun atau Desa dan bersyukur atas nikmat yang di limpahkan oleh Tuhan Yang Maha Esa atas Panen Raya sebagai keberhasilan para Among Tani. Sesuai dengan tema Visi Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2017- 2022 “ MENYONGSONG ABAD SAMUDERA HINDIA UNTUK KEMULIAAN MARTABAT MANUSIA JOGJA”  Terwujudnya peningkatan harmoni kehidupan bersama, baik lingkup masyarakat maupun pada lingkup birokrasi atas dasar toleransi, tenggang rasa, kesantunan dan kebersamaan.

Gubernur DIY juga mencetuskan Renaissance Yogyakarta untuk mewujudkan peradaban baru unggul yang menghasilkan “Jalmo Kang Utama” yang berasaskan berkepribadian, Yogyakarta yang berkedaulatan dengan mengandalkan modal dasar kebudayaan dan pendidikan.

(@tuyaktta|editor:titi maryuti| Sumber:buku  restorasi sosial berbasis budaya Jawa-Yogyakarta oleh Dinas Sosial DIY)

Belum ada komentar atas artikel ini, silakan tuliskan dalam formulir berikut ini

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Kode Keamanan
Komentar
 

Pencarian

Komentar Terkini

Media Sosial

FacebookTwitterGoogle PlussYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Pengunjung

TERJEMAHAN

CEK KTP

Silahkan Masukan NIK anda, Untuk melakukan Cek E-KTP Anda