BUPATI GUNUNGKIDUL H.SUNARYANTA DATANG KE KALURAHAN PAMPANG

kalurahanpampang 01 Agustus 2022 11:28:10 WIB

 

Rabu  Wage, 27 Juli 2022, Penyelenggaraan seni budaya adat tradisi Rasulan tahun 2022 Kedungdowo Kalurahan Pampang kali ini begitu meriah, dalam susunan acara yang sudah disiapkan Panitia Rasulan ada perubahan yang tidak direncanakan dari awal, suatu penghargaan yang luar biasa atas kunjungan Bupati Gunungkidul pada moment merti dusun setahun sekali ini, Panitia rasulan dan warga sangat bersemangat dikabari akan datangnya Beliau orang nomer satu di Gunungkidul. Ketua Panitia langsung mengadakan pertemuan untuk merubah susunan acara pada prosesi Kepungan. Sesuai arahan protokoler dari ajudan Bupati semua harus menggunakan masker, Perangkat Desa semua menggunakan pakaian khas adat Jogjakarta lengkap dikarenakan akan menyambut Buapti dan juga tamu undangan dari tetangga Desa sekitar Pampang, pada puku 13.00 WIB Buapti datang yang langsung disambut seluruh perangkat Desa, berbagai instansipun juga turut hadir yaitu Kepala Dinas Kundho Kabudayan, kominfo Gunungkidul, dinas Perhubungan dan OPD, Kapanewon Paliyan, Polsek dan Koramil Paliyan.

H.Sunaryanto langsung memsauki Joglo Kalurahan dengan di iring Reog Kridho Budoyo Beles dan Pentul sambil berjalan menabur bunga  , didepan Joglopun sudah berjajar Warga dengan tradisinya yaitu tenggok yang ber isi nasi wuduk dan nasi tumpeng, setelah penyambutan dari Panitia waktunya Bupati memberikan sambutan “ Pada kesempatan siang hari ini kita menyaksikan bersama upacara adat tradisi Merti Dusun atau Rasulan atau bersih Desa, didepan Saya ada satu, salah satu bagian dari ritual yaitu Tumpeng untuk memperingati upacara adat tradisi, tumpeng ini Saya simpulkan sebagai berkah Rahmad yang diberikan Tuhan Yang Maha Kuasa kepada Bapak Ibu sekalian kepada seluruh warga Masyarakat Kalurahan Pampang, Mudah mudahan dengan ke guyuprukunannya dan gotong-royong dalam membangun rumah tangga, membangun bangsa dan negara ini disimpulkan dalam sebuah acara adat tradisi merti Dusun, dan juga salah satunya adalah wujud syukur kita kepada Tuhan Yang Maha Kuasa yang sealama ini telah memberikan kita Rahmad dan rejeki kepada kita semua, sehingga pada kali ini kita masih hidup rukun dalam keadaan sehat wal afiat, Atas nama Pemerintah Gunungkidul memberikan apresiasi  yang setinggi tingginya kepada bapak Ibu sekalian yang telah menggelar adat tradisi dan dengan cara-cara yang seperti ini persatuan dan kesatuan, guyub rukun, gotong-royong hadir ditengah-tengah Kita”.

Selesai sambutan Bupati langsung memotong tumpeng yang di berikan kepada Lurah Pampang, dan sebagai simbolis ngalap berkah rasulan melalui sarang yang terbuat dari daun kelapa yang berisi nasi lauk pauk dan wuduk ayam kampung kepada seluruh tamu undangan, para pedagang yang ada di area Rasulan, dan Tamu keluaga dari berbagai Desa di Gunungkidul atau mujud atau menjalin kekerabatan silaturahmi juga kebagian sarang yang telah disiapkan Panitia sebanyak 150 sarang, sebelum semua sarang di bagikan untuk mengawalinya ada simbolis pemberian sarang dari Bupati H.Sunaryanto kepada Lurah Kalurahan Pampang Saiful Khohar.

Sebagai Wujud Keberkahan seperti yang disampaikan Bupati Gunungkidul Panitia Rasulan juga menyiapkan tenggok yang berisi nasi Uduk dengan satu ayam utuh untuk diberikan pada berbagai instansi di Gunungkidul yang berkontribusi untuk Desa/ Kalurahan Pampang, Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Pariwisata, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Kebudayaan/Kundho Kabudayan dan Kapanewon Paliyan, polsek, koramil,KUD dam UPK Paliyan yang sudah di siapkan warga yang telah ditunjuk bisa selesai masak pada pukul 8.00 WIB sebanyak 21 ingkung.

Buapati Gunungkidul H.Sunaryanta juga memberikan satu kebahagiyaan nyawiji bersama masyarakat semua dengan memberikan sesi foto bersama dengan membawa sarang rasulan sebagai sodaqoh ngalap berkah merti Dusun ini. Inilah budaya yang perlu dipertahankan sebagai Jogakarta Istimewa, Tidak ada keunggulan kalau kita tidak mau dan tidak mampu memahami bahwa fondasi keunggulan manusia adalah Budaya, Manusia unggul harus mampu memenuhi kriteria Spiritualitas, Intelektualitas, Etos kerja SAWIJI, GREGET, SENGGUH, ORA MINGKUH, seperti tembang jawa yang di lantunkan Bupati Gunungkidul pada saat prosesi Kepungan siang itu, sehingga Suasana menjadi sangat sakral penuh syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas anugrah rejeki, sehat penuh kebersamaan, guyub rukun dan gotong-royong. Pelestarian Kebudayaan Yogyakarta juga menjadi penting sebagai kekuatan penangkal masuknya berbagai nilai-nilai dari luar yang belum tentu sesuai dengan Kebudayaan lokal, yang tidak dapat terbendung seperti gaya konsumtif, budaya materialistik, individualistik, intoleran, radikalisme dan lainya.

Belum ada komentar atas artikel ini, silakan tuliskan dalam formulir berikut ini

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Kode Keamanan
Komentar
 

Pencarian

Komentar Terkini

Media Sosial

FacebookTwitterGoogle PlussYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Pengunjung

TERJEMAHAN

CEK KTP

Silahkan Masukan NIK anda, Untuk melakukan Cek E-KTP Anda